AKU
PERADUANMU (11 september 2013)
Saat sedih menangislah
Saat letih bersandarlah
Karena singa tak selalu mengaum
Karena api tak selalu berkobar
Entah bagaimana air akan selalu membawa arus
Dari hulu ke hilir
Membawa apapun yang mengapung di atasnya
Tak perlu takut, tak perlu khawatir
Peraduanmu disini
Setianya melebihi bunga dandelion di terjang badai
Melebihi jam kuno yang berdentang di pukul dua belas
RASA (11 sepetember 2013)
Bagaimana aku merentang
Sejuta kasih yang kulipat rapih di lemari sendiri
Bagaimana aku mengucap
Puluhan kata pemancing romansa
Ketiadaan pangeran
Hampakan aku perlahan
Menahanku pada suram
Menebalkan rindu di dinding luar relungku
Kapan bisa bertemu
Raja hatilah yang tahu
Harap
ku untuk SI TULANG RUSUK (14 september 2013 )
Kekasihku si tulang rusuk
Doaku menyertaimu
Dalam masa yang akan mempertemukan kita
Hatiku menyertaimu
Malam-malam kugunakan menghadap Rabb
Meminta berkah cinta yang Ia janjikan
Saat tiba, sang waktu akan menjawab misterinya
Ridha Rabb seperti udara yang berhembus segar
Menuntunku, mengasihiku, menunjukkan padaku
Menuntunku, mengasihiku, menunjukkan padaku
Sedala kasihnya lewat perlindunganmu
Cinta Sambil Lalu (02 oktober 2013)
Sejajar lirik mengalun merdu
Sejajar sajak pujangga rindu
Kutoreh pada relung
Jejak jari menghapus mendung
Huruf demi huruf muncul malu-malu
Aku menyapamu sambil lalu
Membisikmu seolah tak perlu
Padahal bait tak pernah berbohong
Diksi berkumpul, menanti sekonyong-konyong
Cinta, hanya sambil lalu
Meski setitik pernah membuatku tersipu
K A T A
Tak perlu jadi pujangga bila ingin mencinta
Tak perlu puitis saat ingin menjenguk romantis
Tak perlu merayu jika jadi mendayu-dayu
Tuliskanlah kata, kekasihku.
Akan kupastikan untuk membacamu
(Cilodong, 06 oktober 2013)
Komentar
Posting Komentar
Yok, yang mau komen harap sopan ya~
Kalau tidak sopan pemilik blog berhak untuk menghapus komentar tersebut.
Terima kasih~