Entah... banyak hal yang berubah sejak masuk Agustus-September. Perubahan yang cepat, drastis dan... menyenangkan? Ha ha ha. Kalau rasa letih itu bisa dibilang menyenangkan, ada banyak kesenangan yang gue tumpuk dalam dua bulan ini. Masuk ke komunitas anime sekaligus kuliah plus pindah ke tempat kerja baru memang tantangan luar biasa. Adaptasi sama orang-orang baru, kenal sifat baru, teman baru, musuh baru... yah kita nggak bisa membuat semua orang suka sama kita toh? Tapi jangan karena alasan itu kita jadi berhenti berbuat baik.
Musuh itu sama dengan rival yang artinya adalah motivasi buat kita. Kata eyang Kaizen dalam filosofi anak ikan hiu dalam kapal nelayan. Nggak ada rival nggak asik.
Menjadi pengurus komunitas anime bikin gue bernostalgia, inget saat gue masih berorganisasi waktu SMK dulu. Udah gitu gue ketemu lagi sama temen satu tim gue pas organisasi dulu. Jadinya kan kayak deja vu banget. Tapi jelas sekarang beda dengan yang dulu. Gue harus berhati-hati dengan waktu dan mengatur fokus. Kalau dulu prioritas gue cuma lulus sekolah. Sementara sekarang gue harus mikirin banyak hal sekaligus. Dengan problem yang lebih susah ketimbang menyederhanakan bentuk linear dua variabel.
Nggak ada yang tahu kemana kaki ini bakal pergi, sampai sejauh mana dan berapa lama. Karena badan ini kayaknya jadi lebih kecil daripada yang dulu-dulu. Saat ini gue nggak bisa asal mengartikan kebebasan sebagai ; melakukan hal yang gue suka. Jika gue suka melakukannya tapi ternyata kegiatan itu merugikan orang lain...
Hanya bisa berdoa semoga jiwa dan raga ini dikuatkan. Menerima setiap perubahan yang ada, setiap tekanan, setiap halangan, dan nggak gampang menyerah. Walaupun sebenarnya sulit... semoga tetap istiqomah. Aamin
Musuh itu sama dengan rival yang artinya adalah motivasi buat kita. Kata eyang Kaizen dalam filosofi anak ikan hiu dalam kapal nelayan. Nggak ada rival nggak asik.
Menjadi pengurus komunitas anime bikin gue bernostalgia, inget saat gue masih berorganisasi waktu SMK dulu. Udah gitu gue ketemu lagi sama temen satu tim gue pas organisasi dulu. Jadinya kan kayak deja vu banget. Tapi jelas sekarang beda dengan yang dulu. Gue harus berhati-hati dengan waktu dan mengatur fokus. Kalau dulu prioritas gue cuma lulus sekolah. Sementara sekarang gue harus mikirin banyak hal sekaligus. Dengan problem yang lebih susah ketimbang menyederhanakan bentuk linear dua variabel.
Nggak ada yang tahu kemana kaki ini bakal pergi, sampai sejauh mana dan berapa lama. Karena badan ini kayaknya jadi lebih kecil daripada yang dulu-dulu. Saat ini gue nggak bisa asal mengartikan kebebasan sebagai ; melakukan hal yang gue suka. Jika gue suka melakukannya tapi ternyata kegiatan itu merugikan orang lain...
Hanya bisa berdoa semoga jiwa dan raga ini dikuatkan. Menerima setiap perubahan yang ada, setiap tekanan, setiap halangan, dan nggak gampang menyerah. Walaupun sebenarnya sulit... semoga tetap istiqomah. Aamin
Komentar
Posting Komentar
Yok, yang mau komen harap sopan ya~
Kalau tidak sopan pemilik blog berhak untuk menghapus komentar tersebut.
Terima kasih~