Langsung ke konten utama

Gencar Promosikan Wisata Halal? Jepang VS Lombok

Topik ini muncul saat gue ngobrol sama teman di acara Indonesia International Book Fair (agak-agak nggak nyambung memang). Teman gue itu cerita tentang bagaimana pengalamannya selama traveling ke Jepang. Kota yang bersih, teratur, disiplin dan yang paling menarik adalah, Jepang menawarkan destinasi wisata halal.

Sekitar bulan Maret Japan Natinal Tourism Organization (JNTO) memang mengadakan Japan Travel Fair di Mal Kokas, Jakarta. Promo andalannya adalah wisata halal untuk turis muslim Indonesia (klik untuk artikel lengkap). Jepang menyadari potensi muslim yang jumlahnya sudah sangat banyak diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

Sangat mengesankan melihat Jepang serius menggarap proyek wisata halal dengan memudahkan pencarian rumah ibadah dan makanan halal bagi turis. Sayangnya, harga yang ditawarkan Jepang masih lumayan tinggi. Misalnya sushi yang jika tidak dibeli di toko-bukan-halal bosa lebih mahal beberapa Yen (berdasarkan pengalaman nyata teman).

Bagaimana Indonesia?

Kunjungan Pak Jojowi ke Lombok
Lombok, daerah yang kemarin sedang berduka karena tertimpa bencana gempa ternyata punya potensi wisata halal bagi turis, baik lokal maupun manca negara. Situs resmi ini memberitakan Lombok meraih predikat wisata halal terbaik di ajang World Halal Travel Awards 2015 di Abu Dhabi. WOW.

Lombok, daerah dengan mayoritas penduduk muslim ditambah pesona alam yang indah tentu menjadi daya tarik tersendiri. Cari tempat ibadah dan makanan halal otomatis gampang di sana. Sayangnya, fasilitas wisata Lombok belum maksimal dan pamornya masih kalah dengan bali. Terutama setelah gempa yang terjadi. Pemerintah dari sektor pariwisata harus punya konsentrasi lebih untuk memperbaiki infrastruktur Lombok. #IndonesiaPastiBisa! 


Yah... gue berharap Lombok bisa mengejar Jepang dalam hal kualitas supaya turis muslim mancanegara bisa nyaman menikmati liburan di Indonesia. Gue juga berharap biaya wisata halal ke Jepang bisa lebih murah supaya bisa nyusul temen gue ke sana. Hehehe.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANTANGAN TEMEN : PACARAN

Jujur saya memang ingin menulis tentang 'pacaran'. Apalagi setelah beberapa temen saya menantang, semangat saya jadi berkobar-kobar. Tapi, sebelum lanjut baca ke bawah, saya minta, kalian para sobat membuka pikiran selebar-lebarnya. Karena mungkin tulisan ini akan mengandung beberapa kontra. Eh, gimana deh?  Cekidot! Saat temen saya tanya soal pacaran, hal pertama yang saya lakuin adalah browsing . Maaf, bukan berarti saya nggak ngerti soal tema yang akan dibahas. Tapi karena saya mau mencari beberapa pendapat umum soal pacaran. ;D Hasilnya saya menemukan kalimat ini di Wikipedia : Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah denga...

Dilema Pemimpin Hadapi Covid Nineteen

Sejak pasien positif virus Corona diumumkan pada dua maret, jumlah korban terus bertambah. Per tannggal hari ini, Senin, 30 April 2020, sudah tercatat 1.414 orang positif mengidap virus tersebut. Jumlah pasien yang sembuh mulai menanjak naik di angka 75. Sementara jumlah korban meninggal masih di angka mengkhawatirkan, yaitu 122.

Misconceptions About Jihad

Culture, Social, Political, and Security In the Name of Allah, the Most Compassionate, the Most Merciful. And for Rasulullah Muhammad SAW, piece be upon him. At the beginning,  I should like to sincerely thank for your coming in this blog. In this changes I want to talk about jihad.  Have you ever heard about that before? I assume you are thinking about something wrong about that. The Arabic word "jihad" is often translated as "holy war”. However in a purely linguistic sense, the word " Jihad/Jahada” in Arabic means struggling or striving or make an effort. So, there are misunderstood concept about Jihad. The concept of ‘Jihad’ has been misconceptions is not among muslims but among non muslim also. There are political and religious groups who using ‘Jihad’ for their benefit, to justify various forms of violence. And if you hear the news about terrorism, sometimes you feel scary or inflamed your temper. And you’ll asking, why? Why they do that? Why ...