Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Novel

Hijrah Hati : Jihan

Cinta tidak selalu untuk seorang pria             Sibuk. Itu kata yang tepat untuk wanita yang kini duduk di belakang meja kerjanya. Ponselnya berdering berkali-kali. Tapi tak sedikitpun ia menjawab panggilan-panggilan itu. Ia tahu itu hanya teman-teman yang ingin mengajaknya ngobrol. ‘Hanya’ itu berarti cowok-cowok iseng yang sekedar bertanya : halo, lagi apa?               Bagi Jihan itu super tidak penting untuk di jawab. Laptop, baru sesuatu yang lebih penting untuk dipandangi dan diperhatikan.             “Han, tadi Niken telepon ke rumah. Tanya kok kamu nggak jawab telepon?” dari pintu kamar, Ibu berbicara.             “Niken? Oh. Nanti kutelpon balik.” Jihan merespon tanpa melihat kebelakang. Sang ibu paham betul tabiat anak perempuannya. Makanya ia ha...

FAST ZERO Page 3

Brandon hanya basa-basi. Karena setelah tiga hari sejak kami mengobrol dia tidak pernah menegurku lagi. Aku sih tidak masalah. Cowok pupuler macam dia jelas hanya punya sedikit waktu untuk mahluk sepertiku. Meskipun aku tampil baik di kelas olahraga tak lantas membuatku masuk ke kalangan anak-anak terkenal. Beruntung, karena memang aku ingin menjadi anak yang jauh dari lampu sorot.

FAST ZERO Page 2

Ini hari pertamaku di sekolah menengah atas Jacksonville. Seperti yang kuduga, Amerika adalah negara bebas. Jadi, sebagus-bagusnya sekolah yang kumasuki, pasti ada saja yang berciuman sebelum kelas dimulai. Aku menggaruk pelipis. Satu kebiasaan ketika aku sedang merasa heran. Walaupun aku juga sudah sering lihat yang seperti itu saat balapan, tapi rasanya aneh kalau dilakukan di sekolah. Kukira, mereka butuh budaya ketimuran yang masih mengedepankan norma asusila. Hahaha, sepertinya aku mulai menerapkan pola piker ‘anak baik-baik’. Janjiku untuk ayah. “Julia Shadila?” Panggil seseorang di balik konter administrasi. “Ini adalah jadwal pelajaranmu untuk semester ganjil. Berusahalah untuk mengejar ketinggalan di semester genap.”Lanjutnya. “Terima kasih.” Aku menerima 3 lembar kertas berisi jadwal dan form pengambilan buku pelajaran serta kunci loker. Petugas   administrasi yang kuketahui bernama   Alice Braun bergumam tidak jelas. sedikit kutangkap bahwa ia membicarakan kesa...

FAST ZERO

Terinspirasi dari film Fast and Furious. Mungkin ini bisa di sebut fanfic. Yah, sebelumnya gue harus minta maaf karena mungkin ceritanya akan sedikit melenceng dari keseruan Fast and Furious. Kenapa? karena gue menggunakan tokoh utama wanita.  Oke deh, selamat membaca dan di tunggu komentarnya. :D FAST ZERO  Jacksonville , Florida . Kota di wilayah Amerika bagian tengah. di sanalah aku mendarat pukul 14.06 waktu setempat. Kukira bandara akan sepi karena ini bukan waktu libur. Tapi ternyata aku salah. Hellooow, ini Amerika. Ada miliaran orang yang pulang pergi bukan hanya untuk berlibur. Tapi yah, seramai-ramainya Amerika tak akan bisa mengalahkan keramaian jalan Jakarta di waktu-waktu berangkat kerja. Oh, ngomong-ngomong namaku adalah Julia M. Shadila. Mendapat beasiswa AMINEF untuk  sekolah menengah atas Jacksonville. Detilnya adalah ketika ayahku yang keras kepala akhirnya mengizinkanku untuk memilih sekolah sendiri. Aku ini bukan gadis yang bisa bersika...

INTRODUCING ME

Note : Novel pertama yang gue kirim ke Gramedia dan menjadi novel pertama gue yang di tolak juga. Never give up laah! Setiap kali Uti melihat ke arah gitar tuanya, ia tersenyum. Terutama hari ini, ia akan memulai hidup di sekolah baru. Setelah ia ‘dianggap’ dewasa oleh kedua orang tuanya, ia langsung diboyong pulang dari negeri Jepang. Selama masa ‘karantina’ di sana, Uti mengalami petualangan asyik sekaligus menguras hati. Benar-benar harus bisa selamat tanpa bantuan orang tua. Sekembalinya ke Jakarta, ia harus menuruti perintah Mamanya untuk masuk SMA umum. Menggilas habis ambisi Uti untuk masuk ke sekolah musik. Tapi tak apa, ia sadar selama ini sudah banyak merepotkan sang Mama. Toh mengalah sedikit tidak akan membuatnya mati. Gadis itu menghela nafas. Memperhatikan dirinya yang mengenakan seragam di dalam kaca. Setelah yakin sudah rap ia berjalan keluar dari kamarnya. “Mulai masuk hari ini ya Ti. Kamu bawa mobil Mama gih, biar banyak yang lirik.” Goda Mama Li...