Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

LOMBA BLOG PLN BERSIH! SERUUUU!!!

LOMBA BLOG PLN BERSIH! Lomba Blog “IdeKU Untuk PLN” Berhadiah Total Rp 40 Juta! 21 September 2014 oleh akudanpln Menyambut Hari Listrik Nasional yang ke-69, PT PLN (Persero) dan BLOGdetik menggelar lomba blog yang bertemakan “IdeKU Untuk PLN” dengan hadiah uang tunai total Rp 40 Juta. Untuk berita lebih lengkap kunjungi :  http://akudanpln.blogdetik.com/  

LDK Gabungan

Memang nggak ada yang sempurna. Itu salah satu moto yang kadang terngiang dalam pikiran gue. Tetapi setelah kejadian dua hari kebelakang, mata gue terbuka. Allah SWT menciptakan manusia secara sempurna. Dan skenarionya juga sempurna. Termasuk skenario yang Allah SWT buat untuk gue, kemarin.

TANTANGAN TEMEN : PACARAN

Jujur saya memang ingin menulis tentang 'pacaran'. Apalagi setelah beberapa temen saya menantang, semangat saya jadi berkobar-kobar. Tapi, sebelum lanjut baca ke bawah, saya minta, kalian para sobat membuka pikiran selebar-lebarnya. Karena mungkin tulisan ini akan mengandung beberapa kontra. Eh, gimana deh?  Cekidot! Saat temen saya tanya soal pacaran, hal pertama yang saya lakuin adalah browsing . Maaf, bukan berarti saya nggak ngerti soal tema yang akan dibahas. Tapi karena saya mau mencari beberapa pendapat umum soal pacaran. ;D Hasilnya saya menemukan kalimat ini di Wikipedia : Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah denga...

Wanita, Cinta dan Hampa

Mata ini menatap rancu. Pada layar laptop bergambar kertas putih dengan background biru muda. Tangan-pun berhenti mengetik, karena semua kata yang sudah kusimpan dikepala perlahan lenyap. Seperti habis diserap sunyi. Sama sekali tak bersisa barang sehurufpun. Sesaat, aku tertegun, mengeluh, menengadahkan wajah. Menatap pada langit-langit kamar dan siluet ujung jilbabku. Apa yang terjadi? Kenapa pada saat-saat seperti ini selalu datang pilu. Menyusup dan menikam tiba-tiba. Saat sadar ia sudah merajai, menghentikan gairahku pada semua hal. Membuatku terpaku dan enggan melakukan sesuatu. Mungkinkah ini yang di sebut ‘kehampaan’? Apa definisi kehampaan? Sepi? Kosong? Hambar? Ah, kurasa itu hanya sebuah sinonim. Yang kutahu ia selalu datang di waktu tertentu. Seperti kekasih yang rutin menghampiri pasangannya. Begitulah kehampaan bagiku, sesuatu yang sulit hilang. Mataku melirik ke arah dapur. Di sana ibu sibuk mengaduk seuatu di dalam panci. Aku tahu itu adalah bubur kacang hijau k...

Nikah Muda?

Oke, umur 20 memang membawa gue ke hal-hal yang sangat luar biasa. Apakah itu? Menyaksikan dan mendengarkan cerita temen-temen gue soal pernikahan. Yup, sekarang gue sangat bersahabat dengan kosa kata, 'nikah' dan 'kondangan'. Banyak sobat-sobat gue yang memutuskan/berencana untuk mengakhiri masa lajangnya. Bagi yang sudah 'memutuskan' berarti mereka memang 'yakin' untuk menikah. Dan sudah mempersiapkan diri untuk itu. Nah, yang 'berencana' ini nih, agak bikin gue garuk-garuk kepala. Menurut gue pribadi sebenernya nggak ada masalah kalau mau nikah muda, sekitar umur 20-an keatas. Justru sebenarnya gue sangat menyarankan hal itu. Kenapa? karena wanita yang sudah bersuami InsyaAllah lebih aman dan terhindar dari fitnah. Apalagi gue ini adalah wanita yang antipati sama konsep 'pacaran'. Untuk lebih lengkapnya nanti akan gue buat postingan tersendiri soal pacaran. Nah, lanjut lagi ke masalah nikah muda. Ada banyak teman (...

Inspirasi Tanpa Batas

Mungkin terdengar sangat klise. Tapi judul itu mewakili apa yang sedang gue pikirin saat ini. Benar kalau ada orang bilang membaca itu obat untuk inspirasi yang sekarat. Sebulan kebelakang gue emang sekarat ide! Di laptop ada belasan cerita yang menunggu untuk gue utak-atik. Boro-boro gue utak-atik, kursor gue jarang menyentuh judul mereka. Sedikit gue ngerti sih, mungkin 'mandek'nya gue adalah karena beberapa kejadian yang lumayan menguras waktu. Bersyukur, Allah SWT maha pemberi ide membuat gue berpikir tentang hal-hal baru yang bisa gue coba. Sebenarnya itu keinginan lama, tapi baru sekarang tercetus lagi di otak gue. Semua berkat kuasa Allah SWT yang menuntun gue untuk membaca beberapa buku bagus. Buku-buku penuh inspirasi tapi bukan jenis buku motivasi. Gue berpikir tentang kegemaran gue menulis dan ambisi yang memaksa untuk jadi penulis profesional. Benarkah gue udah siap menjadi penulis pro? Dengan segala keterbatasan ilmu yang gue punya. Dulu gue sangat berambisi m...

Hijrah Hati : Jihan

Cinta tidak selalu untuk seorang pria             Sibuk. Itu kata yang tepat untuk wanita yang kini duduk di belakang meja kerjanya. Ponselnya berdering berkali-kali. Tapi tak sedikitpun ia menjawab panggilan-panggilan itu. Ia tahu itu hanya teman-teman yang ingin mengajaknya ngobrol. ‘Hanya’ itu berarti cowok-cowok iseng yang sekedar bertanya : halo, lagi apa?               Bagi Jihan itu super tidak penting untuk di jawab. Laptop, baru sesuatu yang lebih penting untuk dipandangi dan diperhatikan.             “Han, tadi Niken telepon ke rumah. Tanya kok kamu nggak jawab telepon?” dari pintu kamar, Ibu berbicara.             “Niken? Oh. Nanti kutelpon balik.” Jihan merespon tanpa melihat kebelakang. Sang ibu paham betul tabiat anak perempuannya. Makanya ia ha...

FAST ZERO Page 3

Brandon hanya basa-basi. Karena setelah tiga hari sejak kami mengobrol dia tidak pernah menegurku lagi. Aku sih tidak masalah. Cowok pupuler macam dia jelas hanya punya sedikit waktu untuk mahluk sepertiku. Meskipun aku tampil baik di kelas olahraga tak lantas membuatku masuk ke kalangan anak-anak terkenal. Beruntung, karena memang aku ingin menjadi anak yang jauh dari lampu sorot.

FAST ZERO Page 2

Ini hari pertamaku di sekolah menengah atas Jacksonville. Seperti yang kuduga, Amerika adalah negara bebas. Jadi, sebagus-bagusnya sekolah yang kumasuki, pasti ada saja yang berciuman sebelum kelas dimulai. Aku menggaruk pelipis. Satu kebiasaan ketika aku sedang merasa heran. Walaupun aku juga sudah sering lihat yang seperti itu saat balapan, tapi rasanya aneh kalau dilakukan di sekolah. Kukira, mereka butuh budaya ketimuran yang masih mengedepankan norma asusila. Hahaha, sepertinya aku mulai menerapkan pola piker ‘anak baik-baik’. Janjiku untuk ayah. “Julia Shadila?” Panggil seseorang di balik konter administrasi. “Ini adalah jadwal pelajaranmu untuk semester ganjil. Berusahalah untuk mengejar ketinggalan di semester genap.”Lanjutnya. “Terima kasih.” Aku menerima 3 lembar kertas berisi jadwal dan form pengambilan buku pelajaran serta kunci loker. Petugas   administrasi yang kuketahui bernama   Alice Braun bergumam tidak jelas. sedikit kutangkap bahwa ia membicarakan kesa...